
Pengertian candlestick pattern – Bagi seorang yang berkecimpung di dunia trading saham atau forex pasti menguasai terdapatnya bermacam jenis chart ,pattern ataupun grafik. Chart tersebut menyajikan data harga saham /forex yang fluktuatif.
Pergerakan itu hendak tampak dalam wujud naik- turunnya grafik atau pattern. Informasi ini berguna buat melaksanakan analisis teknikal trading terhadap harga saham.
Terdapat bermacam tipe grafik yang digunakan trader. Misalnya candlestick chart yang jadi kesukaan para trader.
Candlestick, yang makna harfiahnya ialah batang lilin, memanglah berupa grafik batang. Chart ini umum dipakai dalam menelaah saham, forex, ataupun komoditas. Simak 10 aplikasi trading saham terpecaya.
Tetapi kerap trader pemula kesusahan membacanya, terlebih mereka yang baru mulai. Hingga dari itu, berikut hendak disajikan penafsiran serta metode menguasai pola- pola candlestick secara pas.
Pengertian Candlestick Pattern?
Pemakaian diagram candlestick pattern awal kali timbul di Jepang. Tingkatan akurasinya dikira yang sangat baik dibanding chart yang lain. Wujud grafik ini terus menjadi terkenal di antara para trader.
Candlestick merepresentasikan akibat sentimen investor terhadap harga saham. Analisis semacam ini berguna untuk investor memastikan waktu yang pas buat melaksanakan trading.
Tata cara ini menolong analisis terhadap beberapa peninggalan finansial, semacam saham, cryptocurrency, dan valas. Pemakaian candlestick chart masuk dalam jenis tata cara diskresional.
Candlestick Pattern
Maksudnya, candlestick pattern memakai intuisi subjektif. Terdapat bermacam pola yang bisa dianalisis pada chart tersebut yang nantinya dituntaskan dalam trading aktual. Candlestick bisa menciptakan keuntungan yang normal bila trader mempunyai jam terbang yang mumpuni.Setelah mengetahui pengertian candlestick pattern materi berikutnya adalah Dasar pola candlestick.
Dasar Pola Candlestick Pattern
Para analis hendak memberitahu para trader bersumber pada hasil analisis mereka terhadap psikologi pasar serta tren. Pola kebalikan merupakan kuncinya.
Pola pembalikan( reversal) merupakan kesempatan untuk trader buat mendapatkan kemampuan keuntungan besar. Dalam ilmu candlestick, banyak pola pembalikan, tunggal, ataupun ganda.
Buat membuat candlestick, dibutuhkan informasi dari nilai di harga pembukaan, paling tinggi, terendah, serta penutupan ataupun biasa diucap OHLC( Opening, High, Low, Closing). Informasi dari OHLC itu jadi pedoman buat menganalisis suatu candlestick.
Informasi itu hendak menunjukkan cerminan visual yang bisa dimengerti serta dibaca demi keperluan analisis. Kemudahan yang ditawarkan ialah pengambilan keputusan bisa dicoba sekilas pandang saja. Dengan sekilas Kamu bisa memandang apakah harga dikala ditutup menguat ataupun menyusut.
Tetapi dalam tingkatan akurasi yang besar, senantiasa ada kelemahan sebab analisis cuma ialah prediksi. Tata cara ini hendak terus menjadi diperkuat bila memakai time frame yang lebih besar, misalnya H1, H4, serta D1.
Dalam time frame yang lebih besar, mungkin salah sinyal hendak bisa diminimalkan. Kebalikannya, dalam time frame yang lebih kecil mungkin besar terjalin false signal.
Bila Kamu mau menjajaki tren, hingga pakai time frame H4 serta D1. Kamu wajib tabah menunggu pola yang lain timbul. Kamu dilarang membuka posisi dikala tidak terdapat pola candlestick tersebut.
Pola candlestick bisa diaplikasikan dengan prinsip supply and demand. Prinsip ini hendak menampilkan keadaan psikologis penjual serta pembeli. Pola- pola reversal hendak memunculkan pola- pola yang lain.
Komponen Dalam Candlestick Chart
Buat menguasai metode membacanya, awal butuh dikenal terlebih dahulu komponen yang ada dalam candlestick. Berikut penjelasannya.
a. Shadow Candle
Shadow ataupun ekor candle berupa garis yang membujur di atas ataupun dasar body. Rupanya menjajaki body candle. Bagian ini mengindikasikan harga terendah serta paling tinggi saham.
Warna yang digunakan buat body pula mempunyai arti. Merah mengindikasikan terjalin bearish, ialah penyusutan harga saham yang lebih rendah dibanding pembukaan. Warna hijau mengindikasikan bullish, menaiknya harga saham dibanding pembukaan.
Bila candlestick tidak bercorak, bearish ditunjukkan dengan warna gelap. Sedangkan itu bullish ditunjukkan dengan warna putih.
b. Body Candle
Body merupakan bagian yang menyajikan harga opening( pembukaan) serta closing( penutupan). Wujudnya persegi panjang warna merah ataupun hijau, bergantung kondisinya. Bila tidak bercorak, hingga hendak ditampilkan dalam gelap serta putih.
Jenis Pola Candlestick
Terdapat sebagian tipe pola candlestick pattern yang umumnya timbul buat menganalisis fluktuasi harga saham. Pola- pola ini digunakan buat memastikan transaksi saham. Berikut penjelasannya.
1. Hammer
Pola pembalikan ini menuju dari downtrend( penyusutan dari waktu ke waktu) mengarah uptrend( naik dari titik terendahnya). Ataupun dapat dikatakan dari bearish jadi bullish dengan ekor yang panjang.
Panjang ekor ialah 2 kali lipat panjang body. Posisi body terletak di downtrend. Keberadaan titik konfirmasi mengonfirmasi masuknya saham ke dalam pasar.
2. Hanging Man
Pola hanging man ialah pola pembalikan dari bullish mengarah bearish. Dalam pola ini, nampak panjang ekor 2 kali lipat panjang body serta terletak di posisi uptrend.
3. Inverted Hammer
Pola ini merupakan hammer terbalik, ialah perbedaannya terletak pada downtrend mengarah uptrend. Dengan kata lain, dari penyusutan mengarah kenaikan.
Sama dengan hammer, panjang ekor 2 kali lipat panjang body. Letaknya terletak di downtrend serta mengindikasikan saham masuk ke pasar.
4. Shooting Star
Pola shooting star merupakan pembalikan dari uptrend mengarah downtrend. Ketentuan pola ini merupakan panjang ekor wajib 2 kali lipat panjang body serta terletak di posisi uptrend. Ada titik konfirmasi yang mengindikasikan konfirmasi masuk ke pasar.
5. Spinning Top
Pola ini menampilkan pasar yang tidak tentu. Dapat jadi pasar mulai jenuh membeli serta menjual. Tidak hanya itu, terdapat kekuatan yang sama antara penjual serta pembeli.
Body candle nampak kecil dengan ekor di bagian atas serta dasar. Letaknya bisa terletak di downtrend serta uptrend. Hendaknya, transaksi ditunda hingga terdapat candle selanjutnya timbul.
6. Doji
Doji menampilkan kekuatan yang sama antara penjual serta pembeli sama semacam spinning top. Maksudnya, pasar tengah tidak tentu ataupun terdapatnya pergantian tren.
Doji tidak memiliki real body, dia bisa terletak di uptrend ataupun downtrend. Selaku anjuran, hendaknya timbul candle berikutnya.
7. Dragonfly Doji
Dragonfly doji menampilkan kekuatan sama besar antara pembeli dengan penjual. Perihal ini pula menampilkan pasar yang tidak tentu ataupun mungkin pergantian tren.
Dragonfly doji tidak mempunyai real body, cuma terdiri dari ekor yang membuat wujud seperti T. Letaknya bisa terletak di uptrend ataupun downtrend. Tidak dianjurkan masuk pasar bila timbul ciri ini.
8. Gravestone Doji
Pola ini kebalikan dari dragonfly doji, wujudnya semacam T terbalik atas dasar. Mungkin hendak terjalin pergantian tren.
Pola ini tidak mempunyai wujud real body. Letaknya bisa terletak di uptrend ataupun downtrend. Tidak dianjurkan masuk pasar, hendaknya tunggu hingga terdapat candle baru.
9. Morning Star
Morning star menampilkan pola pembalikan dari uptrend mengarah downtrend. Ada 3 formasi candle. Awal ialah bearish trend yang lebih besar daripada candle kedua, ialah spinning tops.
Ketiga mempunyai body yang nyaris sama ataupun lebih besar daripada candle awal serta ialah bullish candle. Posisi ketiganya terletak di downtrend.
Cara Membaca Candlestick Dengan Mudah Dan Akurat
Asumsikan dinamika harga terjadi karena pertempuran antara penjual dan pembeli. Setiap elemen lilin menunjukkan pihak mana yang unggul, yang menyampaikan, yang memegang kendali, dan pihak mana yang memiliki peluang besar untuk memenangkan pertempuran berikutnya.
Kemudian, cara membaca pengertian candlestick pattern dengan lebih sederhana dan akurat. Analisis dari empat elemen berikut:
1. Ukuran badan
Melalui ukuran badan candlestick, Kamu bisa mendapatkan informasi tentang kekuatan masing-masing pihak. Jika tubuh meluas, berarti momentum semakin memperkuat. Namun, jika tubuh menyusut, momentumnya juga semakin lambat.
2. Panjang sumbu
Panjang sumbu atau kandil ekor terkait dengan volatilitas harga. Sumbu panjang menandakan harga yang bergerak cepat selama durasi kandil, tetapi mendapat penolakan karena perlawanan.
3. Rasio antara panjang tubuh dan sumbu
Perhatikan rasio ukuran tubuh dan sumbu. Ketika pasar memiliki tren dengan momentum tinggi, Kamu akan sering menemukan candlestick pattern berukuran panjang tetapi dengan sumbu yang lebih kecil.
Ketika kondisi pasar tidak pasti, volatilitas akan meningkat. Di sini, tubuh candlestick pattern akan menyusut, tetapi gandar bahkan lebih lama.
4. Posisi Tubuh Candlestick Pattern
Jika Kamu menemukan batang lilin yang panjang dengan posisi tubuh di satu ujung, itu berarti menunjukkan resistensi. Sementara itu, posisi batang lilin di tengah sumbu bawah dan sumbu atas menunjukkan ketidakpastian di pasar.
Pengertian Candlestick Binomo
Meskipun Binomo bukan merupakan trading melainkan binary option.Namun apa salahnya kita belajar tentang candlestick binomo adalah pola kandil Evening Star yang dikombinasikan dengan resistensi – formula sederhana untuk membuka opsi BAWAH di Binomo.
Pola Candlestick Evening Star Standar Binomo
Ini menggabungkan 3 Candlesticks sebagai berikut:
- Candlestick hijau bullish yang kuat.
- Kedua Candlestick Doji candlestick atau Spinning Top candlestick.
- Candlestick ketiga candlestick merah bearish kuat dengan setidaknya ½ panjang candlestick pertama.
Demikian Pembahasan tentang pengertian candlestick pattern, pola pola dasar, Jenis pattern dan sedikit pembahasan tentang pattern binomo semoga dapat memberikan panduan kamu saat mau masuk ke harga yang sesuai.